Minggu, 05 Agustus 2012

Tulisanku>> I'm Crazy Because of You----chapter 1



Title: I'm Crazy Because of You

Author: keroro_el

Main Cast:
  • Sandy/Yoon Eun Bi
  • Lee Sung Baek 
  • The other cast
*Note : This story is my work.Tidak ada plagiat diantara kita *Hateplagiators

happy reading... :)
____________________________________
Jakarta, Januari 2009

“Aduh! Disiang yang secerah ini. Liat tuh! Matahari lagi centil-centilnya. Dan lo tiduran disini dengan wajah yang kusut banget. Nggak menghargai cuaca banget lo! Bangun!” Cindy berusaha sekuat tenaga menyibak selimut super tebal milik Sandy.
“Gila! Tenaga lo macan amat. Bangun nggak lo!” teriak Cindy ngos-ngosan karena masih belum mampu menyibak selimut bergambar keroro itu. Yang berada dibawah selimut menongolkan kepalanya sambil meleletkan lidah.
“Sandy! Lo udah janji temenin gue jalan-jalan. Besok kita udah harus balik ke Seoul tau!” Cindy manyun lima senti sambil menghentak-hentakkan kakinya.
Sandy malah kembali ngorok dengan nyaringnya dibalik selimut. Cindy memutar bola matanya sambil menggigit bibir bawahnya, geram. Tak mau kalah, Cindy masuk kekamar mandi dan mengambil secentong air. Bruuuusshh!!
“Omo! Omo! Omo! Banjir bandang! Banjir bandang! Mama!” teriak Sandy ketakutan. Tapi musnah saat melihat air menetes dari centong ditangan Cindy.

Cindy tertawa puas sambil memapah Sandy yang masih merem-melek kekamar mandi “Banjir bandang di Jakarta dengan siang yang seindah ini selamanya hanya ada dimimpi lo. Mandi sono! Nyokap udah nungguin tuh dimeja makan,”
Dengan enggan Sandy menutup pintu kamar mandi dan mulai aksi main airnya.

***

“Nah! Gitukan cantik. Udah mandi….. hmmmm kan enak kalo udah wangi,” celoteh Cindy sambil mengoleskan selai kacang ke roti miliknya.
“Kenapa sih lo nggak besok aja langsung kebandara? Harusnya lo menikmati hari terakhir liburan lo di Bandung. Kenapa mampir kerumah gue? Lo tuh udah merusak liburan berharga gue, tau! Lo tau tiduran sepuas ini jarang kita dapatkan di Seoul dan sekarang lo udah membanjir bandangkan pagi gue yang cerah ini……..”
“Aaaaaa…” Cindy menyumpal mulut Sandy dengan roti.
“YA?!” teriak Sandy dengan mulut masih tersumpal roti.
“Gue udah bilang nyokap lo kalo kita mau pake mobil. Cepetan sarapan,”

***

“Cindy, udah mau malam, pulang yuk! Gue udah pegel-pegel, nih!” sungut Sandy memijit lututnya.
“Kita harus ke Taman Anggrek dulu, baru pulang,”
“Taman Anggrek? Ngapain?” protes Sandy.
“Sandy sayang! Apa lo lupa? Salah satu yang harus gue kunjungi kalo balik keJakarta itu adalah ice skating,” jelas Cindy dengan mata fokus kejalanan didepannya.
“Seoul juga punya ice skating kok. Besok kan kita berangkat. Gue janji deh bakal nemenin lo. Balik ya? Balik?” pujuk Sandy setengah merengek. Tapi yang dupujuk malah menyumbat telinganya dengan headset.

***

“Ayo Sandy! Kejar gue!” teriak Cindy dengan lincahnya berseluncur.
Dengan enggan Sandy menyeret-nyeret kakinya yang sudah pegal minta ampun.
Buukkk!!
Sesuatu yang besar telah menabraknya. Lalu terdengar suara berat seseorang.
“Joesong hamnida… jeongmal joesong haeyo, (maaf, aku sungguh minta maaf)”
Sandy melihat sebuah tangan didepan matanya. Dia mendongak.
Omo! batinnya.
Sandy menyambutnya lalu berusaha berdiri sambil membersihkan lututnya yang terkena es.
“Neo goenchana? (kau baik-baik saja?)” tanyanya.
“Ne… Na goenchana,(Ya. Aku baik-baik saja)”
“O… Kau bisa bahasa korea?” tanyanya lagi dalam bahasa korea.
Sandy mendengar Cindy memanggilnya lalu membungkukkan badannya “Joesong hamnida…. nan gayaman haeyo (maaf… aku harus pergi)”

***

Bandara Incheon, Janurari 2009

“Yeoboseyo…. O.. eomma.. ne… Sandy udah sampe…. Ooo… neee….,”
KLIK!
“Nyokap?”
Sandy angguk-angguk sambil menggertakkan giginya. Menggigil. Mereka lagi menunggu jemputan dari pacar Cindy.
“Gila! Keenakkan di Jakarta nih. Jadi lupa gimana dahsyatnya musim dingin,” keluh Sandi memeluk tubuhnya sendiri sambil menghentak-hentakkan kakinya. Syal yang dipakainya sudah hampir menutupi seluruh wajahnya.
“Makanya sebelum kesini gue ajak lo main ice skating. Biar nggak jadi mendadak gini,”
“Nggak ngaruh goblok, main cuma dua jam doang kok. Apa ngaruhnya? ” umpat Sandy.
Cindy terkekekeh “Iya juga sih.. Nah… itu dia Park Hye Yong-ssi,” tunjuknya.

***
Sandy telah mengubah kewarganegaraannya tahun lalu untuk memudahkan jalan pendidikannya. Ayahnya orang korea tapi menetap diIndonesia bersama ibunya yang asli berdarah asli jawa. Sandy kuliah disalah satu universitas di Seoul bersama sahabatnya Cindy yang memiliki darah korea-sunda.
Sandy sudah bosan menunggu dibawah pohon gundul dikampusnya. Hawa dingin tak dihiraukannya karena sudah terlanjur kesal karena Cindy tak kunjung datang.Jemarinya sibuk memencet-mencet tombol ponsel dengan kasar lalu didekatkannya ketelinga.
“YA?! Kau dimana?” teriaknya salam bahasa korea.
Cindy menjauhkan speaker ponsel sambil mengelus-ngelus terlinganya “Jangan teriak-teriak begitu.. aku sedang makan siang bersama Park Hye Yong-ssi. Kau pulang saja duluan,”
KLIK!

***
Dengan malas Sandy berjalan keluar univeritas menuju halte yang lumayan jauh. Dia sengaja berjalan kaki supaya bisa menenangkan otaknya.
Akhirnya bus yang ditunggu datang. Sandy mengambil duduk dekat jendela supaya bisa menikmati pemandangan sepanjang jalan. Dia tidak sadar seseorang telah duduk disebelahnya. Namun saat dia menoleh…
“Omo! kamjakya,” dia terkejut lalu menundukkan kepalanya sedikit “Anyeong haseyo,” sapanya. Namun yang disapa tidak menghiraukan sama sekali. Sandy menatapnya lekat-lekat.
Apa dia tuli? batinnya.
Tapi tiba-tiba matanya terbelalak saat teringat sesuatu.
“Kau? Kau yang menabrakku kemarin saat main ice skating kan? Ya kan?”
Orang itu menoleh dengan kening mengerut, lalu wajahnya kembali seperti semula. Datar.
Benar! dia tuli, batinnya lagi.
Sandy menepuk-nepuk bahu orang itu. Orang itu menoleh dan Sandy menjalankan aksinya. Sandy menggerak-gerakkan tangannya seperti berbicara dengan orang tuli. Sekarang dia sudah seperti seseorang yang berada disudut kiri bawah pada saat siaran berita diTV korea. “Namaku Yoon Eun Bi. Namamu?” Yoon Eun Bi adalah nama korea Sandy.
Orang itu malah memandang buku dipangkuannya yang bertuliskan namanya “Oh… Lee Sung Baek-ssi,” sebut Sandy sambil manggut-manggut.

next part :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Don't be silent reader !!!