Minggu, 05 Agustus 2012

Tulisanku>> I'm Crazy Because of You----last chapter



Title : I'm Crazy Because of You

Author : keroro_el

Main cast :
  • Sandy/Yoon Eun Bi
  • Lee Seung Baek
  • The other cast
*Note : This story is my work.Tidak ada plagiat diantara kita *Hateplagiators


happy reading... :)
_____________________
Jakarta, Juni 2009

Liburan musim panas. Sejak kejadian itu Sandy tidak bertemu lagi dengan Sung Baek. Laki-laki itu benar-benar sudah salah paham. Sandy dan Cindy memutuskan pulang ke Jakarta.
“Sudahlah. Kalo dia jodoh lo, sampe benua antartika-pun, lo bakalan ketemu dia kok,” hibur Cindy saat mereka ditaksi menuju rumah Sandy. Sandy hanya diam dengan mata memandangi gedung-gedung tinggi saat melewati jalan tol.
“Sandy,!” Cindy menyikutnya.
“Apa lagi , sih?”
“Jangan murung gitu dong,” Cindy mengepalkan kedua tangannya lalu dihadapkan kewajah Sandy “Fighting!”
Sandy menganggukkan kepalanya “Ya. Fighting,” sahut Sandy tak semangat.


Seoul, Agustus 2009

Menjelang musim gugur. Angin berhembus sejuk. Sung Baek membuka bukunya dengan malas-malasan. Sesekali matanya melirik jalan setapak jauh didepan sana. Beharap sesuatu yang menarik perhatiannya melintas. Tapi nihil.

Seoul, September 2009

Sandy kembali menyesap hot chocolatenya. Tubuhnya berada di café. Tapi pikirannya terbang melayang.
“Sekarang kau sedang apa?” gumamnya.
“Kau tau betapa susahnya menghilangkan bayangmu?”
Bendungan yang sejak tadi ditahannya amblas sudah. Sandy menyeka airmatanya dengan cepat dengan punggung tangannya.
“Mengapa harus ada salah paham? Perasaanku tidak bertepuk sebelah tangan. Harusnya sekarang kau bersamaku,”

Seoul, November 2009

Menjelang musim dingin. Sung Baek kembali duduk di café langganannya. Café dimana dia dan Eun Bi dulu pernah bertemu. Tiingg!! Bunyi pintu masuk café terbuka. Sung Baek tertarik ingin melihat siapa yang datang. Matanya menyipit melihat seorang laki-lain yang tak asing bersama seorang wanita cantik.
“Dia…” guman Sung Baek.
Bukannya dia yang membukakan pintu mobil untuk Eun Bi waktu itu? batinnya.
Mereka sudah putus?
Kedua orang itu mengambil tempat tak jauh dari Sung Baek duduk. Sung Baek bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan. Sesekali laki-laki itu membelai rambut panjang wanita itu. Sung Baek merasa sesak membayangkan kalau wanita itu adalah Sandy. Benda kecil disaku laki-laki itu berdering.
“Yeoboseo.. O.. Sandy… aku sedang bersama pacarku. Ya. Kau mengangguku. Araseo.. araseo (baiklah… bailah). Aku mengerti Yoon Eun Bi-ssi yang cerewet. Aku akan pulang besok…. Iya, pesawat pagi. Nee… see you,” Laki-laki itu menutup flip ponselnya.
Itu tadi Eun Bi-ssi? batin Sung Baek.
“Nugu? (siapa?)” tanya wanita itu.
“Nae yeodongsaeng (adik perempuanku),”
Wanita itu mengangguk sambil tersenyum. Sung Baek terlongo ditempat. Adik perempuan? Dilihatnya lagi Laki-laki itu. Benar! Dia mirip Eun Bi. Apa tadi? Pulang? Pesawat pagi? Apa sekarang Eun Bi sedang di Jakarta?

***

Jakarta, Januari 2010

“Sandy, ayo kita ke Taman Anggrek. Gue harus main ice skating. Besok kita udah balik ke Seoul lagi,” rengek Cindy diruang TV rumah Sandy.
“Heran. Dikorea itu juga punya ice skating. Nanti aja, gue janji bakal nemenin lo main ski di S3F (Supia Snow Sleeding Field di Gwangjin, Seoul),”
“Nggak mau. Gue udah bosen kesana. Taman anggrek yuk!” rengek Cindy. Dia sudah mulai menjalankan aksinya dengan menendang-nendang pelan tubuh Sandy yang tiduran dikarpet.
“Iya iya.. gue ngalah. Heran deh gue. Tunggu bentar. Gue ganti baju,”
“Yes!”

***

Sandy tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Omelan dari Cindy bagai menghilang berganti dengan sosok laki-laki yang sedang berdiri ditengah rink ice skating.
Sandy menyikut Cindy dengan mata masih terpaku pada orang itu.
“Apaan sih?”
“Cubit pipi gue,” pintanya.
Kening Cindy mengerut tak mengerti. Tapi akhirnya mencubit keras temannya itu.
“Jangan kuat-kuat monyong. Aduh! Bisa bengkak, nih!”
“Kenapa sih? Liat setan?”
“Setan cinta. Hey! Itu Sung Baek, kan?”
Cindy ternga-nga “Wow.. wow.. wow.. kalian emang jodoh… eh, dia kesini. Gue main sendiri aja. Good Luck ya! Fighting!”
Sandy tersenyum membiarkan Cindy pergi meninggalkannya. Namun jantungnya berdegup kencang.
“Hey,” hanya itu yang keluar dai mulut Sandy.
“Hey,’ balas Sung Baek.
“Bagaimana kabarmu?”
“Aku? Seperti yang kau lihat. Aku sehat,”
“Oh.. syukurlah. Bagaimana bisa kau ke Jakarta”
"Liburan," jawab Sung Baek singkat.Sandy hanya menggut-manggut.
Sesaat mereka saling diam dipinggiran rink. Sesekali melirik lalu tersenyum malu-malu.
“Kau mau main? Ayo!” Sandy mulai beranjak tapi lengannya ditarik Sung Baek kedalam pelukkannya.
“Bogoshippo (aku merindukanmu),” bisiknya ditelinga Sandy.
Sandy tersenyum “Nadoo (aku juga)” tapi tiba-tiba dia melepas pelukannya “Kau? Kau tidak marah padaku?”
“Marah? Marah kenapa?”
“Laki-laki waktu itu. aku belum menjelaskannya,”
Sung Baek kembali memeluk Sandy “Tak ada yang perlu dijelaskan. Aku tahu dia abangmu,” ucapnya.
Sandy ingin bertanya tapi langsung dipotg olah Sung Baek “Jangan banyak bertanya. Sekarang kau tidak bisa lepas dariku. Sekarang aku sungguh tergila-gila padamu!”

The End------kritik+saran oy..
penulis tidak akan maju tanpa dikritik :) cihuuyy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Don't be silent reader !!!