Rabu, 04 April 2012

[ONESHOT] ♥ Pipi Merahku ♥




Title : Pipi Merahku

Author : keroro_el

Main cast :
  • Seorang tokoh sebagai aku [anggap saja diri sendiri :) ]
  • Rio
Genre : Romance

*Note : This story is my work.Tidak ada plagiat diantara kita *Hateplagiators

 happy reading... :)
 _____________________

Pagi ini aku berangkat sekolah lebih cepat dari biasanya. Kutelusuri koridor sekolah. Sedikit merinding karna sekolah masih sangat sepi. Hanya ada suara langkah kakiku. Tapi, saat aku sudah sampai didepan kelasku. Ada suara langkah kaki lain. Kuberanikan melihatnya. Betapa bahagianya aku. “Cowok itu!”gumamku. Sesaat aku terpesona dengan wajah tampannya. Yah! Dia Rio. Entah mengapa aku terlalu terobsesi padanya. Cowok cuek itu sudah membuat banyak cowok patah hati karena kutolak demi dia. Aku mendengar langkah kaki itu terhenti. Kulihat Rio melihatku. Tersadar aku dari sihirnya. Saat memutuskan untuk masuk kekelas. Kulihat sekali lagi Rio. Rio tersenyum. Aku terdiam. Oh my god! Apa aku belum tersadar dari tidurku. Kucubit pipi mulusku. “Awwww..!! rigisku.
Setelah tingkah bodohku, kuberanikan lagi menatap Rio. Rio tertawa geli melihatku. Tanpa kusadari pipiku memerah.


Bel istirahat berbunyi.
Tanda pelajaran si guru killer pak Sam berakhir. Aku memutuskan untuk tak pergi kakantin. Padahal perutku sudah bernyanyi. Tapi  aku malu. Malu bertemu Rio setelah tingkah bodohku tadi pagi. Pipiku memerah lagi saat mengingatnya. Saat kutelusuri rak-rak buku novel. Aku dan seseorang disebelah sana menarik novel yang sama. Aku menarik sekuat tenagaku namun ada perlawanan. “Ngalah dong!”bisiknya. “Ogah!”tolakku. Orang itu mengalah. Entah karna dia cowok dan harus mengalah sama cewek. Aku tersenyum senang. Namun, saat aku berjalan menuju meja baca. Seseorang dari belakang menahan tanganku “Baca bareng aja ya!”bisiknya.  Deg! Betapa kagetnya aku saat melihat siapa yang memegang tanganku. “Rio!!”batinku.
“Mau gak?”pintanya. Aku masih terdiam. Rio tersenyum”Judulnya menarik, aku bisa penasaran kalo gak baca sekarang”. Melihat tak ada respon dariku. Dia mengibas-ngibaskan tangannya didepan mataku “Eh! Kok diem?” lanjutnya , yang membuyarkan lamunanku. “Oh…… eh…… hmm ………..ba… baca sama-sama? Ohh bo….boleh lah!”jawabku terbata-bata tanpa berani melihat wajahnya.

Akhirnya kembali kesurgaku yaitu kamarku. Aku membuang tasku kesembarang tempat. Lalu membantingkan tubuh keatas kasur empukku, kuambil bantal Angri Birdku untuk menutupi wajahku. Didalam sana aku berteriak gembira”AAAAAaaaaaa” Tak cukup disana. Lalu aku meloncat-loncat bagai anak SD yang dibelikan ibunya lollipop. Aku tertawa sepuas hatiku. Lalu aku berhenti. Kuingat-ingat lagi kejadian tadi.
Sungguh sulit bagiku untuk bernafas. Tak sedikitpun aku membaca isi novel itu. Pikirku hanya ada kalimat “Aku cinta Rio” didalam novel itu. “Berada disampingnya adalah hal terindah” terdengar kata-kata dari drama korea yang sedang ditonton ibuku diluar. Ah! Membuat wajahku semakin merah.

Tidurku tadi malam tidak nyenyak membuatku berangkat kesekolah pagi-pagi sekali hari ini. Saat mataku terpejam hanya ada wajah Rio disana. “Ah! Apa aku sudah gila” gumamku sambil tersenyum saat menelusuri koridor sekolah pagi ini. Tanpa kusadari aku menabrak seseorang didepanku. Kupikir aku akan terjatuh, namun orang ini memelukku. Pikirku seperti sedang menonton drama korea favoritku. Aku terdiam sesaat. Lalu tersadar orang ini memelukku erat. Cukup lama orang ini memelukku lalu melepaskanku, dia menatapku. Aku terkejut “Rrr..!” kalimatku terhenti. Rio menciumku!! Sungguh seperti drama korea itu.


Sepanjang pelajaran kimia aku tak bisa berkonsentrasi. Ciuman itu. Ah! Aku malu. Pipiku memerah lagi. Setelah Rio menciumku. Dia memberiku selembar kertas. Lalu  mengecup keningku. Menatap wajahku sambil tersenyum dan berlalu pergi. Sungguh cuek cowok ini, tapi itulah yang membuatku tergila-gila. Entah untuk yang keberapa kali aku buka lagi kertas itu dan isinya “Aku tunggu di perpus jam istirahat nanti. Love you! Rio. “Ahh!! Aku benar-benar akan menjadi gila”gumamku.

Dan sekarang aku berjalan masuk keperpus. Aku celingak-celinguk mencari Rio. Kudapati dia sedang membaca novel kemarin disudut perpus. Kutatap dia sesaat, tapi sepertinya dia sadar kalau sedang kuperhatikan. Dia tersenyum dan melambaikan tangannya padaku. Aku menghampirinya dan duduk didepannya. Rio lalu meletakkan novel itu lalu memegang tangangku. Sesaat kami saling menatap. Sampai  pipiku memerah.
Rio tertawa geli dan berkata “Kamu tau kenapa aku suka kamu?”.
 Aku terdiam.
“Kamu gak mimpi kok! Ini nyata!”lanjutnya.
 Aku tersenyum lalu menggeleng.
“Aku suka kamu karna aku suka pipimu saat memerah itu,, saat kamu seperti itu kamu buat jantungku berdegup kencang!”tuturnya sambil menyentuh pipiku.
 Aku masih terdiam namun batinku berteriak girang.”Sejak kap..”kalimatku terhenti karena jarinya menutup bibirku.
“Kamu diam dulu, aku belum selesai ngomong!”lanjutnya dan aku hanya tersenyum entah untuk keberapak kalinya.
 Lalu dia melanjutkan kalimatnya “Kamu ingat waktu kita baru masuk SMA? Pas kita ospek?”Rio berhenti sejenak lalu tersenyum dan bicara lagi “Waktu itu kamu telat.. kakak ospek lalu masuk kekelasku dan memanggilku.. hukuman kamu adalah nyatain cinta keaku dan taukah kamu? Pada  saat kamu nyatain cinta keaku pipi kamu memerah dan itu membuat jantungku berdegup kencang”.
Kejadian itu masih terekam jelas diotakku. Karena sejak itulah aku tergila-gila padanya. Tak kusangka ternyata dia juga suka padaku. “Jadi?”tanyaku sambil menatap Rio.
Tangannya memegang kedua pipiku dan dia berkata “Mau nggak jadi pacarku?”.
Aku tertawa lalu mancubitnya “Tentu saja aku mau!”
Ternyata selama ini Rio selalu ingin mendekatiku tapi dia gak pernah punya kesempatan. Karena aku selalu bersama sahabat-sahabatku. Dan saat aku sering berangkat sekolah pagi-pagi sekali dia pikir inilah saatnya. Oh my god! Betapa bahagianya aku.

The End
Thank you for read this :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Don't be silent reader !!!