Minggu, 05 Agustus 2012

Tulisanku>> I'm Crazy Because of You----chapter 3

Title : I'm Crazy Because of You

 Author : keroro_el

Main cast :
  •  Sandy/Yoon Eun Bi
  • Lee Sung Baek
  • The other cast
*Note : This story is my work.Tidak ada plagiat diantara kita *Hateplagiators


happy reading... :) 
_____________________

Seoul, Maret 2009

Musim semi sudah tiba. Sandy duduk-duduk ditaman dikampus memperhatikan pohon sakura yang mulai rindang. Dilihatnya Lee Sung Baek melintas.
“YA?! Lee Sung Baek!” teriak Sandy lalu berlari menghampirinya.
“Kau!” Lee Sung Baek yang melihat Sandy lngsung mempercepat langkahnya. Tapi tas sandangnya cepat-cepat ditarik Sandy membuatnya melangkah mundur.
“Kau mau kemana? Ayo! Temani aku makan siang,” pinta Sandy.
Lee sung Baek mangehempaskan tangan Sandy dari tasnya “Aku harus pulang,”
“Baiklah… aku makan dirumahmu saja,”
“Kau sudah gila?”
“Aku tergila-gila padamu,”
Lee Sung Baek tertawa mengejek “Tapi aku tidak suka padamu.. kau terlalu mengerikan, aku membencimu” Lee Sung Baek berbalik meninggalkan Sandy.


***

“Dia nggak pernah ngomong sekasar itu sama gue.,” rengek Sandy dengan mata yang masih sembab.
“Sudah gue bilang dia itu homo. Ya pasti lah dia bilang lo mengerikan. Lo sih, agresif banget,” Cindy mengelus-ngelus punggung Sandy yang menangis sesegukkan.
“Jadi… hiks… apa yang harus… hiks… gue lakukan sekarang.. hiks??”
“Cari yang lain aja. Lo itu cantik Yoon Eun Bi-ssi. Mudah bagimu mendapatkan laki-laki yang lebih tampan darinya. Setidaknya yang lebih normal,”

***

Seoul, Mei 2009

Sudah hampir dua bulan Lee Sung Baek tidak melihat Sandy. Ada sedikit perasaan gelisah.
Lee Sung Baek baru saja ingin bangkit dari duduknya, tapi duduk kembali saat matanya menangkap sosok Sandy melintas. Bibirnya tersenyum simpul. Ada sedikit perasaan lega saat melihat Sandy. Tapi… tidak mungkin.. apa ini? Dia tidak menyapa Lee Sung Baek. Senyum manis yang terukir dibibir laki-laki itu tiba-tiba musnah. Sandy berjalan menuju tempat seorang pria yang sepertinya menunggunya. Berjalan bergandengan. Seketika dada Lee Sung Baek bagai diremas.
Secepat itukah kau menyerah mendekatiku? batinnya.

***

Sandy melintas ditaman kampus Lee Sung Baek. Dia tidak berani melihat kiri-kanan. Takut-takut kalau matanya menangkap sosok Lee Sung Baek. Dia ada janji makan siang bersama abangnya. Ah itu dia…
“Ji Soo oppa,” Sandy berlari lalu menggandeng tangan abang tersayangnya itu. Sudah lima bulan kembali ke Seoul. Tapi baru sekarang bertemu. Mereka sudah hidup sendiri-sendiri sejak Sandy kuliah. Yoon Ji Soo sendiri saat ini sedang kuliah semester akhir. Fakultas yang sama dengan Lee Sung Baek. Hanya berbeda angkatan.
“Oppa… kita makan dimana?” tanya Sandy manja.
“Dikantin saja. Aku ada kelas siang ini,”
“Baiklah,”

***

Gara-gara kau. Aku sudah jatuh cinta ! batin Lee Sung Baek.
Apa sekarang giliranku yang harus mengejarnya? Tapi itu memalukan? batinnya lagi.
Pintu kamar diketuk. Dan timbulah wajah laki-laki lebih tua yang tampan. Wajahnya sedikit mirip Lee Sung Baek.
“Ohh… hyung, wae? (Ohh.. abang, ada apa?)”
“Aku tidak pernah melihatmu mengurung diri dikamar. Ayo! Temani aku menonton TV,”
“Perasaanku sedang buruk. Bisa tinggalkan aku sendiri?” Lee Sung Baek membenamkan tubuhnya kedalam selimut.
Laki-laki  yang dipanggilnya abang itu lalu duduk disamping tempat tidurnya.
“Kenapa? Apa gara-gara wanita ice skating itu? Kau bilang dia mengejar-ngejarmu di kampus,”
Lee Sung Baek berbicara dibalik selimutnya. Lebih terdengar seperti mengguman.
“Bicara yang jelas,” laki-laki itu menyibak selimutnya.
Lee Sung Baek terduduk bangun “Dia menjauhiku,”
“Kalau begitu kau harus mengejarnya,”
“Hyung juga berpikir begitu?”
Laki-laki itu itu mengangguk.
“Baiklah, Tapi….”
Laki-Laki itu memotong kata-katanya “Jangan takut sepertiku yang ditinggal saat hari pernikahan. Tidak semua wanita seperti itu,”

***

“Yoon Eun Bi-ssi,” panggil Lee Sung Baek saat melihat Sandy duduk termenung dikantin.
Sandy mendongak. Betapa terkejutnya dia saat melihat Lee Sung Baek berdiri didepannya “Kau!”
“Hey! Kau kemana saja? Sudah lama tidak melihatmu,” katanya ramah sambil mengambil duduk didepan Sandy.
Ada apa dengannya? Apa dia salah minum obat? batin Sandy.
“Hey,” Lee Sung Baek mengibas-ngibaskan tangannya didepan mata Sandy “Mengapa melamun?”
Sandy gelagapan, dia langsung bangkit lalu meninggalkan Lee Sung Baek. Sung Baek tidak tinggal diam.
“Mau pergi kemana?” tanya Sung Baek mencoba mensejajarkan langkahnya dengan Sandy.
“Bukan urusanmu!” jawab Sandy ketus.
“Kau menghukumku?”
Langkah Sandy terhenti lalu menatap lekat Sung Baek “Maksudmu?”
“Ya. Kau sedang menghukumku sekarang. Benar bukan?”
“Aku tidak mengerti maksudmu,” Sandy melanjutkan langkahnya tapi lengannya malah ditarik Sung Baek agar dia masuk kepelukkannya.
“Bogoshippo (aku rindu padamu),” bisiknya pelan ditelinga Sandy.

***

“Dia meluk lo?”
“Iya,”
“Terus lo diem aja, gitu?”
“Iya,”
“Bodoh,”
“Loh?”
“Lo Bego,”
“Loh?”
“Kok cuma ‘Loh?’ kasih gue penjelasan kenapa lo cuma diem, dong,”
“Penjelasan apa?”
“Tuh kan, lo emang bego,”
“Cindy, gue tu bingung. Gue nggak tau harus ngapain,”
“Terus abis pelukkan ngapain,”
“Pisah, ya gue langsung kabur,”
“Bodoh,”
“Bodoh kenapa lagi?”
“Harusnya lo gampar,”
“Loh?”
“Kan ‘Loh?’ lagi,” kesal Cindy.
Sandy angkat bahu.
“Dia nggak ngejar lo?”
“Ngejar dong,”
“Terus?”
“Gue langsung masuk mobil Ji Soo oppa, lalu pergi deh,”
“Dia liat Ji Soo oppa?”
“Liat dong, Ji Soo oppa bukain pintu mobil buat gue,”
“Good job,”
“Apanya yang bagus?”
“Pasti dia ngira Ji Soo oppa itu pacar lo. Makanya dia berenti ngejar lo,”
“APA?!”

***
Nggak bisa dibiarkan. Gimana kalau Sung Baek benar menganggap Ji Soo oppa pacar gue? Gawat! batin Sandy dengan kaki melagkah cepat menuju kampus Sung Baek.
“Ah… itu dia,” gumam Sandy melihat Sung Baek sedang membaca buku ditaman lalu menghampirinya.
“Lee Sung Baek-ssi!” panggil Sandy.
Sung Baek mendongak dan matanya membola “Kau?!” matanya mengerjap dua kali lalu berkata “Mau apa kau kemari?”
“Mau apa? Tentu untuk melihatmu. Ayo kepasar Shindang-dong. Temani aku makan ramen,” Sandy menarik tangan Sung Baek tapi Sung Baek menepisnya.
“Pergi saja dengan pacar barumu. Mengapa kau mengajakku?”
“Pacar?”
Tuh kan! Di bener-bener nyangka Ji Soo oppa pacar gue! batin Sandy.
“Iya.. yang kemarin aku lihat kau masuk kedalam mobilnya. Aku tidak menyukai wanita yang sudah punya pacar,” Sung Baek melangkah meninggalkan Sandy tapi lengannya ditahan wanita itu.
“Dia bukan…”
Kalimatnya dipotong Sung Baek “Aku merelakanmu dengannya. Kelihatannya dia orang yang baik. Terima kasih sudah membuatku jatuh cinta padamu,”
Sandy terlongo “Sung Baek-ssi! Kau…,”
“Sudahlah… aku mengerti. Aku bodoh karena baru menyadari perasaanku padamu. Kau memang menghukumku,” Sung Baek pergi begitu saja meninggalkan Sandy yang sudah menangis.

TBC next part

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Don't be silent reader !!!